Sunday, December 27, 2009

Wujud Syukur dan Perjuangan Melawan Kebathilan

Bissmillahirrahmaanirrahiim.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, Robbul Izzati, Allah SWT Pencipta alam semesta yang telah memberikan segala nikmat bagi semua makhluk ciptaan-Nya. Shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurah ke haribaan baginda Rosulullah SWT pembawa panji kebenaran yang telah membawa umat dari alam gelap gulita menuju cahaya Ilahi, Tauhid Ilahiah.

Malam ini bagi sebagian besar masyarakat kita sudah menjadi sebuah tradisi untuk melakukan hura-hura merayakan datangnya tahun baru. Bagi umat muslim perayaan tahun baru sebetulnya diadakan bertepatan dengan tanggal 1 Muharam. Tentu tidak ada salahnya bagi kita, di malam yang penuh hiruk pikuk ini mengisinya dengan berdzikir dan mengingat Allah SWT dengan bersama-sama membaca Surat Yasin, Tahlil dan Tahmid sekaligus juga memperingati tahun baru hijriyah.

Tepat tanggal 18 Desember 2009 lalu, umat Islam kembali bertemu dengan pergantian tahun baru hijriah 1 Muharram 1431 H. Perubahan tahun kalender Islam yang berdekatan waktunya dengan perayaan hari Natal dan tahun baru Masehi dan Imlek patut dijadikan renungan bersama.

Dalam tradisi Islam, bulan Muharram ini memiliki makna yang unik. Umat Islam memiliki cerita yang khas mengenai muharram ini. Selain karena Muharram telah dijadikan sebagai titik tolak pergantian tahun baru hijriah, Muharram juga menjadi bulan favorit para nabi zaman dulu diselamatkan dari berbagai petaka. Hingga hari ini, ritual menyambut tahun baru Islam dirayakan melalui pembacaan doa akhir dan awal tahun, termasuk disunnahkan bagi umat Islam untuk puasa Asyura (hari ke-10), di samping Tasu’a (hari ke-9) dan hari ke-11.

Dasar puasa sunnah ini adalah salah satu hadits Rasulullah yang termaktub dalam Sahih Bukhari: ’’Dari Ibnu ’Abbas, ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, ia melihat orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Nabi bertanya: ’Apakah ini?’ Orang-orang Yahudi menjawab: ’Ini hari yang baik. Pada hari inilah Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa AS berpuasa pada hari itu. Kata Nabi kemudian: ’Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian. Maka Nabi pun melakukan puasa dan kaum mukmin untuk melakukannya juga.”

Ada juga hadits yang diriwayatkan dalam Sahih Muslim bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram), ditambah hari Tasu’a (9 Muharram) dan tanggal 11 Muharram akan diampuni dosa-dosanya selama setahun yang lalu. Dua hadits ini setidaknya menambah keyakinan betapa Asyura merupakan bulan penting karena telah terjadi peristiwa bersejarah yang patut diperingati.

Konon banyak sekali nabi Allah yang disembuhkan atau diselamatkan pada tanggal 10 Muharram. Nabi Ayyub disembuhkan dari penyakit kustanya, Nabi Musa diselamatkan dari kejaran Raja Fir’aun, Nabi Nuh dibebaskan dari kepungan banjir besar, Nabi Ibrahim diselamatkan dari kobaran api Raja Namrud dan lain sebagainya. Nabi-nabi pilihan ini diangkat derajatnya dan mengalami titik balik (turning point) kehidupan pada hari Asyura itu. Hadits dan bukti historis di atas dijadikan pijakan oleh kaum muslim untuk melakukan puasa sunnat Asyura sebagai wujud rasa syukur karena Allah telah menyelamatkan manusia pilihan dari tindak kebathilan kaumnya.

Melawan Kebathilan

Perjuangan melawan kebathilan dan mempertahankan serta menegakkan kebenaran seharusnya dilakukan lebih militan dan sistematis. Jangan sampai loyo dan akhirnya dikalahkan oleh kebathilan. Bahwa kita wajib mewujudkan pemerintahan yang baik terutama di kabupaten Pandeglang adalah kebenaran yang harus dilaksanakan. Kalau kita sepakat bahwa semua bentuk korupsi di kabupaten Pandeglang adalah common enemy (musuh bersama) yang harus diperangi bersama, mestinya harus disuarakan keras-keras oleh semua pihak dan dengan komitmen tinggi untuk tidak melakukannya.

Jihad menegakkan kebenaran dan memberantas kebathilan adalah spirit utama peringatan Muharram. Spirit ini jauh lebih utama ketimbang berpuasa, sekalipun lebih afdhal bila dilakukan bersamaan, berpuasa sekaligus jihad. Pertarungan antara kebenaran dan kebathilan berlangsung terus tanpa henti, sampai datang saat di mana yang haq akan dimenangkan dan yang bathil dimusnahkan. Kemenangan melawan kebathilan tidak pernah terwujud tanpa usaha serius dari manusia.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, kebathilan yang telah menjerumuskan rakyat ke jurang kesengsaraan harus dihentikan. Pelaku yang menyebabkan kesesengsaraan harus dicuci mentalnya dan dikembalikan ke jalan yang benar. Oleh karena itu, peringatan tahun baru Islam ini harus dijadikan momentum bahwa kebenaran harus ditegakkan dan kebathilan harus dilawan habis.

Mari kita bangun Pandeglang dengan semangat jihad dan perjuangan untuk menjadikan Pandeglang Baru, Pemimpin Baru menuju masyarakat yang baldatun thoyyibatun warrobbun gofur.

Friday, December 25, 2009

TIps dan Trik Budidaya Jamur Tiram

Tips 1 (penyiapan serbuk gergaji)

Serbuk kayu/gergaji yang umum digunakan dalam budidaya jamur tiram putih adalah :
- Kayu sengon laut
- Kayu mahoni
- Kayu nangka/mawar
- Kayu kampung
- Kayu meranti

WARNING, Jangan menggunakan kayu yang bergetah seperti KAYU CEMARA, DAMAR, PINUS

Tips :
- Budidaya yang termudah adalah menggunakan serbuk gergaji dari kayu sengon laut
- Letakkan kayu di lokasi yang terlindung, sebaiknya jangan kena hujan, karena nanti akan kesulitan dalam menentukan kadar air
- Serbuk gergaji jangan langsung digunakan, tapi timbun dahulu selama kurang lebih 3 minggu
- Pada saat ditimbun, campurlah serbuk gergaji dengan kapur dengan perbandingan: 20 kg serbuk gergaji ditabur sekitar satu genggam kapur.
- Tujuan menaburkan kapur adalah untuk mengatur ph dari serbuk gergaji
- Ada baiknya tetap di cek ph sekitar 7.
- WARNING, jika ph sampai 8 atau lebih 90% akan menyebabkan kegagalan

Triks :
- Ukuran serbuk gergaji yang kasar dan halus menentukan jumlah.
- Sebaiknya pilih ukuran serbuk gergaji yang halus karena lebih mudah dalam pengaturan kadar air, dan juga berat yang didapat biasanya lebih banyak.
- Sebaiknya sesedikit mungkin biaya dikeluarkan untuk serbuk gergaji, idealnya memang budidaya jamur adalah memanfaatkan limbah serbuk gergaji.
- Biasanya di daerah Malang dan sekitarnya, harga serbuk gergaji jika beli curah dalam satu truknya sekitar Rp.1.200.000. Dan bisa menghasilkan kurang lebih 4000 baglog. Berarti biaya per baglog untuk serbuk gergaji adalah Rp.300,-
- WARNING : JANGAN DIBELI JIKA DI KURS KAN KE BAGLOG HARGA DIATAS Rp.500,- Kecuali harga jamur tiram di daerah Anda lebih dari Rp.12.000 /kg di tingkatan petani.

- Umumnya dari satu truk curah, bobot serbuk gergaji dengan kadar air normal adalah sekitar 4-5 ton.

- Lebih menguntungkan membeli serbuk gergaji dalam zak (pakan ternak). Berat rata-rata per zak nya 20kg. Satu truk bisa membawa hingga 250 zak lebih.

Step 2 (membuat campuran media baglog)

Setelah serbuk gergaji cukup waktu, dibuatlah campuran media baglog.
Refferensi campuran antara lain :

- Serbuk gergaji 100kg
- Tepung jagung 10 kg
- Dedak/bekatul 10 kg
- Pupuk sp 36 0.5kg
- Gip 0.5 kg
- air 50 - 60%

Referensi lain :
- Serbuk gergaji
- 5 - 15% bekatul
- 2% kapur
- 2 % gips
- air 65 %

Cukup sederhana ternyata..
Kalau campuran kami :
- 100 kg serbuk gergaji
- Bekatul 9kg - 15kg
- Opsional tepung jagung 5kg kalau memungkinkan
- Kalsium 1 kg
- Gula (kemudian dilarutkan) 0.5kg

TIPS NOTE :
Bekatul dan tepung jagung adalah nutrisi media. Ukurannya sangat tergantung jenis stren dari jamur tiram putih yang ingin dibudidayakan.
Untuk daerah dingin (suhu rata2 di bawah 25derajat C) memungkin kan untuk menambah nutrisi hingga 15-20%, tetapi untuk budidaya di daerah panas (diatas 29derajat C) sebaiknya maksimal menggunakan nutrisi 10%. Karena bibit jamur sangat rentan terhadap bakteri termofilik.

Trik
- Usahakan campuran tercampur dengan homogen dan merata
- Gunakan plastik roll polipropilen 0.05 x 18cm yang dipotong2 per 35cm
- Kadar air jangan terlalu tinggi
- Berat baglog rata-rata sebelum di steam untuk ukuran ini adalah 1350gram
- Lokasi pencampuran usahakan yang higienis.
- Sehari sebelum digunakan mencampur, ada baiknya di sterilisasi menggunakan formalin

Sebaiknya kondisi media sepadat mungkin. Pemadatan bisa dengan manual yaitu ditekan-tekan menggunakan botol, atau secara semi mekanis menggunakan alat press.
Kualitas baglog semakin padat, akan semakin baik

Step 3 (sterilisasi media baglog)

Media yang telah dikemas dalam bentuk baglog, selanjutnya harus disterilkan. Sterilisasi media biasanya dengan dikukus atau di uapkan hingga suhu dalam media baglog mencapai 100 derajat C.

Cara 1
Diuapkan langsung menggunakan drum
- Susun baglog di dalam drum (biasanya berkapasitas 60 baglog)
- Uapkan hingga suhu mencapai 90 - 100 derajat C- Setelah suhu tercapai, biarkan konstan selama 3 - 4 jam
- Untuk ekonomisnya gunakan kayu bakar yang bisa dibantu dengan batu bara, lalu di blower dengan kipas angin.
- Bisa juga menggunakan kompor minyak tanah, tetapi sekarang karena konversi ke gas LPG, penggunaan kompor minyak tanah menjadi kurang ekonomis.
- Biarkan mendingin hingga suhu di kisaran 50 derajat, baru dipindahkan ke ruang inokulasi

Cara 2
menggunakan ruang steam (steamer)
- Susun baglog secara berdiri (vertikal)
- Jika disusun horizontal (tidur) kepadatan baglog harus bagus dan isi steamer harus penuh.
- JIKA KEPADATAN KURANG JANGAN DISUSUN TIDUR, SOALNYA BAGLOG BISA RUSAK (Oleh tekanan uap panas ) SAAT PROSES STERILISASI.
- Uap panas di alirkan ke dalam steamer menggunakan boiler
- Penggunaan boiler ini untuk menghasilkan uap panas dengan optimal dengan penggunaan bahan bakar yang ekonomis

TRIK :

- Jangan lupa menutup ujung media baglog dengan plastik sebelum dikukus.

- Pastikan suhu media (termometer tertancap ke baglog) telah mencapai 100 derajat C

- Media baglog yang matang (cukup dikukus) diindikasikan dengan warna yang lebih gelap dari pada sebelum dikukus

- Lama proses sterilisasi jika menggunakan steamer atau drum ini berkisar antara 10 - 14 jam.

- Jika menggunakan autoclaf lama sterilisasi biasanya hanya memakan waktu 6 jam

Keterangan mengenai boiler lebih lanjut dapat dilihat dalam link berikut ini :

Step 4 (INOKULASI MEDIA)

Baglog yang telah disterilisasi dalam steamer diletakkan dalam ruang inokulasi

Yang PERLU diperhatikan :

- Perletakan baglog jangan ditumpuk terlalu tinggi, maksimal 3 tumpuk saja.

- Ruang inokulasi harus bersih sekali, sangat rapat, bahkan tidak boleh ada udara masuk. (sebaiknya sih diberi Air Conditioning AC).

- BAGLOG SUDAH CUKUP DINGIN SAAT DI INOKULASI

- WARNING, baglog yang masih bersuhu diatas 50 derajat akan beresiko mati jika diinokulasikan bibit jamur

Bahan yang perlu disiapkan saat inokulasi bibit jamur tiram :

  • - Bunzen (kompor spritus kecil)
  • - Bibit jamur tiram putih
  • - Spatula atau stang stainless steel
  • - Spritus untuk bahan bakar bunzen
  • - Alcohol 96% untuk sterilkan tangan, kaki, dan badan
  • - Kertas koran untuk penutup baglog
  • - Karet

Langkah inokulasi:

  1. Semprot tangan, kaki, badan dengan alcohol sebelum memasuki ruang inokulasi
  2. Nyalakan bunzen dan USAHAKAN SELAMA PROSES INOKULASI, BIBIT SELALU DEKAT DENGAN NYALA API.
  3. Buka cincin baglog, lalu masukkan bibit jamur tiram putih secukupnya dalam baglog
  4. pasang kembali cincin, dan tutup dengan kertas koran dan rapatkan dengan karet
  5. KERTAS KORAN HARUS DALAM KEADAAN STERIL JUGA, SEBAIKNYA IKUTKAN SAAT PROSES STERILISASI BAGLOG DALAM STEAMER.

Tips

- Tingkat keberhasilan inokulasi sangat tergantung ketelitian, kebersihan ruang inokulasi sterilnya tangan dan kaki, dan dekat dengan nyala api bunzen

- Inokulasi yang baik biasanya akan memunculkan bibit jamur berupa seperti mengapas

- dalam waktu kurang lebih 10 hari, mizelium telah mencapai hampir 50%.

- Setelah di inokulasikan, letakkan media baglog dalam rak-rak inkubasi boleh dalam posisi vertikal atau horizontal mana saja yang lebih menghemat tempat.

- Rak inkubasi hendaknya bersih, terletak dalam ruangan yang tidak terlalu terang

- Setelah 10 hari boleh dilakukan sirkulasi udara, atau langsung saja dilakukan pemindahan ke kumbung

Mencari Modal Budidaya Jamur Tiram, Sulitkah?

Bagi pebudidaya jamur tiram, terkadang bingung memilih pembiayaan terhadap usaha agrobisnis ini. Umumnya apabila produksi dan pasar telah didapat dengan baik. Maka usaha ini sangat layak untuk mendapatkan pembiayaan dari pihak Bank atau yang lainnya.
Kami pernah mengajukan proposal kredit di Bank untuk pembiayaan jamur tiram ini, akan tetapi karena terbentur masalah jaminan dan lokasi yang masih sewa, pihak Bank masih belum menyetujuinya.
Hal tersebut ternyata malah merupakan berkah bagi kami, karena menurut perhitungan yang ada, sebenarnya pembiayaan Bank konvensional tidak terlalu sesuai dan cocok untuk budidaya jamur tiram ini..
Umumnya Bank konvensional mematok sejumlah bunga tertentu dan nilai bunga dan pokoknya dicicilkan setiap bulannya. Untuk usaha jamur tiram, dimana terdapat masa inkubasi yang tidak menghasilkan jamur sama sekali, dirasa sistem ini kurang begitu sesuai. Selain itu pihak Bank rata-rata mensyaratkan waktu di atas 1 tahun. Padahal untuk jamur tiram, lebih cocok merupakan kredit jangka pendek yaitu 6 bulan saja.
Karakteristik hasil panen jamur tiram memakan waktu hanya 4 bulan inilah yang membuat kami mencari-cari pembiayaan yang paling cocok untuk usaha ini.
Alhamdulillah, setelah berkonsultasi dengan berbagai pihak, Kami rasa pembiayaan model syariah lah yang paling tepat untuk budidaya jamur tiram ini.
Nisbah bagi hasil yang ditetapkan adalah 60 % untuk pihak Kami, dan 40 % untuk pihak pembiayaan. Kalau dihitung per bulannya nilai bunga yang ditentukan adalah 1,9% per bulan.. (jreeeeng..). Jika dilihat dari nilainya rasanya kog besar banget yaa..., di iklan-iklan untuk bank konvensional rata-rata Cuma 1% perbulan bahkan kurang dari itu.. Sebenarnya jika diterapkan dengan benar.. malah sistem Syariah inilah yang lebih murah..... Lhoooo.. ..Kok bisa?. Sabar... akan kami jelaskan sedikit saja perhitungannya...

Ini jika bank konvensional yang pernah kami ajukan...

Pinjaman sebesar Rp. 10.000.000,-
Masa waktu pengembalian 2 tahun (24 bulan). Karena pembiayaa mikro (di bawah 50juta), bunganya 1,5% per bulan.
Jadi, nilai yang dicicil per bulannya adalah : Rp. 566.667,- selama 2 tahun.. Dan ini wajib selama 2 tahun.
Walaupun dalam 5 bulan sebenarnya dana 10 juta tersebut bisa dikembalikan dari penjualan jamur tiram, tetapi dengan sistem ini fix tidak boleh ditebus dalam 5 bulan dan harus dicicilkan terus selama 2 tahun.

Kalau model syariah adalah sebagai berikut :
Pembiayaan sebesar Rp. 10.000.000,-
Masa waktu pengembalian 2 tahun (24 bulan). Dihitung nisbah bagi hasil untuk Bank syariah sebesar Rp. 4.560.000,- dan telah ditentukan di awal. Kalau dihitung perbulan jatuh bunganya 1,9%.
Nilai yang dicicilkan per bulannya adalah : Rp. 606.667,- selama 2 tahun.

Lho...., katanya lebih murah...??????.. sebentar.. sebenar.. sabar...
Lebih murahnya itu dikarenakan, sebenarnya kalau dilihat dari progress hasil panen, dana tersebut dapat terkumpul dalam 90 hari. (alias 3 bulan saja..). Jika diambil nilai amannya saja.., misalkan dana akan dikembalikan dalam 5 bulan.., pihak Bank Syariah hanya meminta tambahan cicilan selama 1 bulan.. Jadi hitungannya adalah sebagai berikut...:
Pinjaman : 10.000.000
Bulan I cicilan : 606.667, sisa hutang = 9.393.333
Bulan II cicilan : 606.667, sisa hutang = 8.786.666
Bulan III cicilan : 606.667, sisa hutang = 8.179.999
Bulan IV cicilan : 606.667, sisa hutang = 7.573.332

InsyaALLAH pada bulan ke-4, ini sisa hutang sebesar 7.573.332 sudah didapatkan dari progress panen.
Nah.., jika pada bulan ke-4 nilai tersebut dilunasi.., maka pihak Bank hanya meminta tambahan cicilan 1 bulan saja....

Jadi nilai yang disetor ke Bank adalah : 606.667 x 5 + 7.573.332 = 10.606.667,- dalam 5 bulan. Itu artinya keuntungan bersih bagi pihak Bank Syariah adalah sebesar 606.667,- dalam 5 bulan.. atau 6.06%, jika dibagi 5 menjadi = 1.212% saja.. (Lebih murah khan...???)... jika konvensional nilainya mati di 1.5%/bulan selama 2 tahun...

Sekarang coba dianalisa lagi nilai 6.06% itu jika dibagi 12 atau dianggap 1 tahun pembiayaan jatuhnya hanya 0,5% per bulannya....

Kesimpulan Kami.., nisbah bagi hasil Bank Syariah untuk pembiayaan usaha agrobisnis jamur tiram putih lebih menguntungkan daripada pembiayaan menggunakan Bank Konvensional.

Prospek Usaha Jamur Tiram

Untuk menjawab pertanyaan ini. Tanyakan dan tentukan dahulu kapasitas pasar atau permintaan masyarakat akan jamur tiram. Kemudian apakah jumlah jamur tiram yang ada sudah dapat memenuhi permintaan yang ada tersebut..??

Tentunya prospek suatu usaha ditentukan oleh permintaan akan komoditi tersebut. Untuk daerah Malang Raya, Kami masih berani mengatakan bahwa usaha ini masih sangat prospektif. Hal ini diindikasikan dengan jumlah permintaan jamur tiram yang terus meningkat. Sedangkan produksi jamur yang ada masih cenderung stagnan. Hal ini dikarenakan jumlah pemain (pebudidaya jamur tiram) masih kurang. Kebanyakan hanya coba-coba saja dan tidak ditekuni atau diteruskan.

Jika diadakan suatu pelatihan tentang budidaya jamur, maka lulusannya akan terbagi menjadi beberapa kemungkinan. Ada yang menganggapnya sebagai tambahan ilmu dan tidak melanjutkan menjadi suatu action, ada yang ikut dengan serius dan melanjutkannya dengan tindakan nyata (biasanya hanya 3 dari 10), yang terakhir, ada yang hanya ikut teman saja bahkan hanya untuk pacaran, hehe.

Untuk lebih jelasnya.., berikut gambaran mengenai pemenuhan kapasitas pasar jamur tiram bebanding dengan produksi yang ada :

Secara nyata saja, Kami diupayakan dapat mengirim jamur tiram Ke :
Pasar Surabaya = 100 kg/hari
Pasar Batu (untuk sore) = 50 kg/hari
Pasar Malang = 50 kg/hari.
Total seluruhnya 200 kg/hari.

Permintaan tersebut memiliki harga yang stabil yaitu untuk jamur tiram curah seharga Rp.6500 – Rp. 7500 /kg (diambil). Untuk bentuk kemasan per 200 gram dengan harga Rp.9000 – Rp.11.000 /kg. Fluktuatif harga ini tergantung pasokan jamur. Tetapi selama ini harga cenderung stabil.

Kumbung yang kami miliki untuk memenuhi permintaan tersebut adalah total 25.000 baglog. Andaikata saja kami pukul rata seluruhnya berproduksi dengan hasil panen maksimal 450gram per log, maka total hasil panen adalah : 0.45 kg x 25.000 = 11.250 kg.
Karakteristik jamur tiram itu adalah memiliki masa inkubasi 30 hari dan produksi selama 120 hari. Jika ini kami mampatkan tanpa memperhitungkan masa pembuatan baglog maka total adalah 150 hari.

Berarti kesimpulannya panen harian rata-rata adalah 11.250/150 = 75 kg.

Jadi dengan demikian produksi yang ada (75 kg/hari) masih belum dapat memenuhi permintaan (200 kg/hari).


Untuk dapat memenuhi permintaan tersebut, kami harus mengupayakan jumlah baglog dan pembangunan kumbung hingga dua kali lipatnya. Yaitu hingga 50.000 baglog. Untuk ini diperlukan biaya yang masih sangat besar karena harus membangun kumbung, mengupayakan peningkatan produksi baglog, dsb. Karena hal ini belum bisa kami upayakan (karena modal dan sumberdaya yang terbatas tentunya), maka yang paling mungkin adalah berbagai pihak ikut berbudidaya jamur tiram juga.

Sebagai catatan, permintaan yang ada tersebut adalah permintaan yang sudah pasti dan kontinu, sedangkan permintaan yang bersifat temporary juga cukup banyak seiring dengan dikenalnya jamur tiram ini. Untuk permintaan sementara yang jumlahnya sedikit dan tidak tetap ini, biasanya jamur bisa laku dengan harga cukup tinggi.

Dengan keterangan kami tersebut. Silahkan ditentukan, apakah usaha budidaya jamur tiram ini tergolong prospek atau tidak. Tetapi bagi kami, semakin prospeknya usaha ini digambarkan dengan semakin banyaknya permintaan jamur ke Kami maupun permintaan baglog ke agronusa mushroom sebagai mitra usaha kami. Selain itu tingkat pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur tiram yang semakin baik dan tentunya dikarenakan rasanya yang enak, tentu akan menambah bagusnya prospek usaha ini ke depan.